๐ WASPADA DENGAN PUJIAN ๐
๐๏ธ Ustadz Abu Faynan Nuruddin Al-Makky
โช๏ธ Saat kita senang dan gembira setelah beramal sholeh dengan yang memuji kita, Karena memang ketika beramal soleh dengan memberikan bantuan, kegiatan sosial dll, ada kegembiraan di dalam jiwa kita.
โช๏ธ Dalam sebuah hadits, pernah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ditanya :
ุงุฑุงูุช ุงูุฑุฌู ูุนู ู ุงูุนู ู ู ู ุงูุฎูุฑ ููุญู ุฏู ุงููุงุณ ุนูููุ
“Bagaimana pendapatmu Ya Rasulullah, ada seseorang yangย melakukan amalan kebaikan kemudian dipuji atas kebaikan tersebut.“
ูุงู : ุชูู ุนุงุฌู ุจุดุฑ ุงูู ุคู ู
“Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab : Hal yang demikian itu adalah kegembiraan seorang mu’min yang disegerakan.”
โช๏ธ Jadi kalau awalnya ikhlas karena Allah ta’ala kemudian bergembira, maka hal itu tidak memudharatkan dan In sya Allah kita akan mendapatkan pahala. Karena sejatinya pujian itu datang dari Allah ta’ala yang dilemparkan kedalam hati-hati manusia untuk memuji atas amalan kebaikan yang dilakukan.
โช๏ธ Ibnu Rajab pun berkata bahwa : Apabila kita beramal ikhlas karena Allah ta’ala , kemudian Allah ta’ala lemparkan kepada hati-hati orang yang beriman untuk memuji kita, lalu kita bergembira, maka hal yang demikian itu tidak memudharatkan.
โช๏ธ Allah ta’ala pun berfirman :
ูู ุจูุถู ุงููู ูุจุฑุญู ุชู ูุจุฐูู ููููุฑู ูุฎูุฑ ู ู ุง ูุฌู ุนูู
“Katakan wahai Muhammad dengan sebab Karunia dan Rahmat Allah, hendaklah kalian bergembira karena itu lebih baik dari yang mereka kumpulkan.“
โช๏ธ Ayat diatas menjelaskan bahwa hal itu lebih baik daripada emas dan perak yang kalian kumpulkan. Maka bagi para penggiat dakwah untuk terus bersemangat memberikan santunan.
โช๏ธ Tapi hati-hati ketika awalnya ingin dipuji, itulah yang berbahaya, karena masalah riya atau kesyirikan itu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam gambarkan seperti semut hitam yang merayap di batu hitam di kegelapan malam, itu sulit sekali. Makanya kita harus waspada dari hal itu karena merupakan pembatal amalan.
โช๏ธ Sebagai contoh, seorang penceramah mencela dirinya dihadapan halayak ramai dengan niat ingin disebut orang tawadhu, maka hal termasuk kedalam perbuatan riya. Jadi kita semua harus hati-hati dari celah-celah godaan syaitan.
๐ธ Muslimah Ibnu Qayyim ๐ธ
