Belajar Adab

Berpaling dari Majelis Yang Sia-Sia dan dari Kegaduhan (Resume Kajian)

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Masjid Umar Bin Khatab, Cibatu,

📆  :  Selasa, 23 Shafar 1441H/22 Oktober 2019
📚 Mukhtasar Hilyah Thalibulilmu, Karya: Syaikh Abu Bakar Zaid

11. Berpaling dari Majelis yang Sia-Sia

⛔ Jangan sampai kita sebagai penuntut ilmu duduk di majelis-majelis yang tidak ada manfaatnya, misalnya duduk di majelis yang membicarakan aib orang lain.

⚠ Kita semua akan di mintai pertanggungjawaban di hari akhir kelak.

✅Orang yang beriman disaat mereka melewati jembatan, diberhentikan di qanthorah antara surga dan neraka akan di qishas antara manusia satu dengan manusia lainnya.

💡Menurut akal yang sehat, membicarakan orang lain/menghina orang lain adalah tidak baik.

📍Penuntut Ilmu lebih harus bersemangat untuk menjaga dirinya dan menjaga ilmunya dari majelis – majelis yang di dalamnya hanya terdapat kesia-siaan, misalnya membicarakan orang lain dan ini adalah kemaksiatan yang sering dianggap remeh oleh banyak manusia. Itulah salah satu adab & budi pekerti yang buruk.

⚠Jangan sampai kita berilmu tapi tidak beradab. Ilmu akan menjadi indah dengan dihiasi Adab yang baik.

Maka dari itu, salah satu adab penuntut ilmu adalah menjaga dirinya dari majelis-majelis yang mendatangkan kesia-siaan karena itu akan merusak hatinya.

📍Penuntut ilmu itu harus bersih hatinya dari sifat sifat yang buruk. Ilmu itu cahaya, dan ilmu hanya masuk pada hati yang bercahaya.

📌Seandainya para penuntut ilmu duduk di majelis2 kesia-siaan, maka dia:
➡telah berbuat kejahatan kepada dirinya dengan mengotori hatinya, dan
➡berbuat kejahatan kepada ilmu.

⚠Ketika kita mendapati mejelis kesia-siaan, maka:
➡ boleh kita duduk tapi dalam rangka mencegah / mengingatkan
➡ meninggalkan majlis kesia sian untuk menjaga ilmu kita
Allah سبحانه وتعالى berfirman:

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ وَإِمَّ‍‍ا يُ‍‍نْسِ‍‍يَ‍‍نَّ‍‍كَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَ‍‍قْ‍‍عُ‍‍دْبَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” [Q.S. Al-An’am : 68]

⚠Alloh mencela orang yang duduk tp tdk saling mencegah, beramar ma’ruf nahi munkar.
Allah سبحانه وتعالى  berfirman:

كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَ‍‍نْ مُّ‍‍‍‍نْكَ‍‍رٍ فَ‍‍عَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

تَرَىٰ كَثِيرًا مِّ‍‍نْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُ‍‍سُهُمْ أَنْ سَ‍‍خِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ

“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.” [Q.S. Al-Ma’idah : 79-80]

📌Maka, hendaknya seorang penuntut ilmu itu:
➡meninggalkan mejelis yang sia-sia
➡ meninggalkan perkara yang sia-sia
❌Janganlah kita menggunjing saudara kita.
✅Dan hendaklah kita bertaqwa kepada Allah سبحانه وتعالى.

Allah سبحانه وتعالى berfirman :

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
[Al Hujurat : 12]

📍Hendaklah kita sebagai penuntut ilmu sering menasehati diri sendiri dengan memperbanyak mengingat kematian.

Ilmu akan lebih indah bila kita menjadi orang yang beradab.

Kemuliaan seseorang itu tidak bisa di lihat dari jabatannya atau dari gelarnya, melainkan dari pengamalan ilmu yang ia aplikasikan dalam kehidupannya.

👉Perlihatkanlah adab yang indah kepada semua manusia.

❗Jangan sampai Manhaj Salaf ini ditolak di masyarakat awam karena adab & akhlak kita. Memperlihatkan adab & akhlak yang baik itu adalah sebagian dari dakwah.

12. Penuntut ilmu wajib utk Berpaling dari kegaduhan.

📍Kegaduhan adalah sebuah musibah bagi penuntut ilmu maka wajib bagi kita utk meninggalkannya. Wajib juga menjauhi majelis-majelis yang di dalamnya hanya berisi keributan saja.

⚠Jauhilah kegaduhan/keributan, karena perilaku tersebut bukan adab yang baik, dan hal itu menyelisihi adab penuntut ilmu.

⚠Penuntut ilmu hendaknya berpaling dari:
➡ Mengangkat suara (suaranya keras)
➡ Banyak berjidal ( berbantah bantahan )

Kegaduhan hanya akan membuat kita jauh dari majelis ilmu & hanya membuang buang waktu saja.

✅Maka dari itu berpalinglah dari kegaduhan & manfaatkanlah waktu dengan baik.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Jangan sampai lelahnya kita di dunia & habisnya waktu kita itu karena membicarakan orang lain atau membuat kegaduhan karena adab & akhlak kita kepada manusia.

Ingatlah keributan-keributan itu bukan adab & akhlak salaf!

🌸 Muslimah Ibnul Qayyim🌸

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button